3 Jul 2012

Apa Itu Kontrabass??


  1. SEJARAH

Kontrabass adalah salah satu dari keluarga biola. Kontrabass memiliki nama lain seperti double bass, string bass, upright bass, standup bass, acoustic bass, contrabass violin, bass violin, bass fiddle, bull fiddle, dog house bass, dan contrabasso. Kontrabass adalah alat musik terbesar dan memiliki warna suara paling rendah di dalam simponi orkestra moderen. Sebenarnya nama yang umum di gunakan adalah “double bass”, itu dikarenakan kontrabass dapat mengahasilkan suara dua oktaf di bawah cello.

Saat ini kontrabass tidak hanya di gunakan untuk memainkan musik klasik, tapi telah di gunakan untuk musik seperti jazz, blues di era 1950, rock and roll, rockabilly atau psychobilly, musik tradisional country, bluegrass, dan tango. Satu kontrabass terbuat dari bermacam jenis kayu. Contohnya kayu maple untuk bagian belakang, kayu hitam untuk fingerboard, dan kayu cemara untuk bagian depan.

Seperti alat musik berdawai lainnya, kontrabass dimainkan menggunakan bow atau busur dengan cara digesekan pada dawai, juga dengan cara dipetik dawai-dawainya. Dalam musik klasik dan tango kedua cara tadi sering dipakai. Namun dalam musik jazz lebih sering hanya dengan dipetik, walaupun dalam beberapa komposisi musik terkadang ada yang menggunakan bow. Didalam jenis musik seperti blues dan rockabilly, kontrabass hanya menggunakan tehnik petik.

Kontrabass secara umum merupakan bagian dari keluarga dawai. Kontrabass mulai digunakan di Eropa pada abad ke-15, dan disebut sebagai “bass violin”. Sebelum abad ke-20 banyak orang yang memainkan kontrabass hanya dengan tiga dawai, berlawanan dengan alat musik dawai yang memiliki lima sampai enam dawai atau keluarga biola yang memiliki empat dawai. Namun pada abad ke-16 Gasparo da Salo menciptakan kontrabass dengan enam dawai, sayangnya itu tidak bisa bertahan sampai sekarang.

Melihat dari ukurannya kontrabass sangat berbeda dari cello dan biola, itu bisa terlihat dari panjang kontrabass. Sebagai tambahan biola memiliki lengkung bahu secara fisik sedangkan kontrabass memiliki bahu mengukir dan kemiringan yang lebih dibanding biola. Sebelum dimodifikasi kontrabass memang sangat mirip dengan keluarga biola, sekarang untuk memudahkan memainkan tehnik moderen bahu kontrabass sedikit dipotong. Karena kontrabass merupakan satu-satunya alat musik dawai yang dibungkukan, maka sampai saat ini masih menjadi perdebatan mengenai keturunan dari biola.



Di era baru kontrabass, Paul Brun seorang pengamat musik internasional mengatakan bahwa kontrabass adalah bagian dari keluarga biola. Ia mengatakan seperti itu karena bagian luar kontrabass menyerupai cello dan di bagian dalam menyerupai biola.

Disebut pula kontrabass karena nadanya kontra atau berlawanan dengan cello, juga disebut sebagai oktaf ke-16 dari organ gereja. Terminologi nama kontrabass untuk pertunjukan klasik diangkat dari bahasa Itali “contrabbasso”.

Di musik jazz atau jenis musik lainnya di luar musik klasik kontrabass biasa disebut “upright bass” atau bass yang berdiri. Hal ini intuk membedakannya dengan bass elektrik yang biasa digunakan. Namun berbeda pada musik rakyat dan musik bluegrass, kontrabass lebih dikenal dengan sebutan “bass fiddle”. Lain pula dengan dengan masyarakat Hungaria, mereka memiliki panggilan tersendiri untuk kontrabass. Di sana kontrabass disebut “nagy bogo”  yang artinya penyiar yang besar, dikarenakan kontrabass memiliki suara yang besar.


  1. DISAIN

Pada umumnya ada dua pendekatan pada disain kontrabass, yang petama menyerupai biola dan cello., lalu ada sedikit kemiripan dengan busetto. Bagian depan diukir serupa dengan biola, dan memiliki sudut pada bagian belakang seperti cello. Banyak bagian dari kontrabass yang dimiliki pula oleh keluarga biola, seperti bridge, f-holes, tailpiece, scroll, dan sound post.

Namun tidak selalu sama dengan keluarga biola, kontrabass memiliki bayu yang dipotong untuk memudahkan tehnik bermain. Dan pada bagian atas atau machine tuner sangat berbeda. Ketidak standarisasi pada kontrabass membuatnya terlihat sangat berbeda.


  1. KONTRUKSI

Kontrabass memiliki kontruksi terdekat dengan biola, tetapi memiliki beberapa persamaan dengan keluarga “viola da gamba”.  Namun fingerboard kontrabass berbeda karena kontrabass memiliki fingerboard yang fretless. Dan memiliki dawai lebih sedikit di banding keluarga viola da gamba yang secara umum memiliki enam dawai.

Kontruksi yang paling jelas terlihat antara kontrabass dan keluarga biola adalah pada bagian pegbox. Jika di biola, biola alto, maupun cello menggunakan gross pada bagian pegbox, lain halnya dengan kontrabass yang menggunakan metal pada bagian pegbox. Dan bagian bawah dari kontrabass adalah sebuah batang metal yang kemudian dihubungkan dengan endpin dan disandarkan pada lantai. Endpin pada kontrabass harus lebih besar dan kuat dibandingkan cello, karena ukuran dan berat kontrabass itu sendiri.


Palang bass dan sound post adalah kontruksi internal dari kontrabass. Bahan-bahan yang paling sering digunakan adalah kayu maple (punggung, leher, dan tulang rusuk), kayu cemara (bagian atas), kayu hitam (fingerboard, dan tailpiece). Pengeculian pada kontrabass yang lebih murah dan menggunakan kayu lapis untuk punggung, leher, dan tulang rusuk. Walaupun sebenarnya penggunaan kayu lapis pada kontruksi kontrabass dapat berdampak buruk jika terkena panas dan kelembaban pada jangka waktu tertentu.

Semua bagian-bagian dari kontrabass terpaku bersama-sama, kecuali sound post, bridge, dan tailpiece yang posisinya ditentukan oleh tegangan dawai. Walaupun tempat sound post dapat dipindahkan saat dawai-dawai dikendurkan tegangannya, namun machine tuner dengan pegbox terikat dengan sekrup di bagian atas. Machine tuner pada kontrabass yang sangat berbeda dengan keluarga biola, membuat beberapa perancang machine tuner menjadi tidak fungsional, karena proyeksi dari sisi pegbox.


  1. DAWAI

Sebelum abad pertengahan ke-20, dawai kontrabass pada umumnya terbuat dari gut (tali yang dibuat dari usus binatang) namun setelah itu dawai baja sudah sebagian besar menggantikan dawai gut. Karena dawai baja dapat menjaga nada-nada lebih baik dan menghasilkan suara lebih baik ketika digesekan dengan bow. Selain itu dawai gut jg lebih peka terhadap perubahan temperatur dan kelembaban, serta lebih ringan dibanding dawai baja. Dawai gut sekarang ini lebih sering digunaka oleh ansembel musik barok, grup musik rockabilly, grup musik blues tradisional, dan grup musik bluegrass.

Dawai gut pada kontrabass menciptakan bunyi yang lebih “gelap”, ini bisa didengarkan pada musik-musik era 1940-1950. Jeff Sarli salah seorang kontrabassis mengatakan bahwa akhir 1950 mereka memasang lagi leher bass untuk dawai baja dan menukar dawai gut dengan dawai baja. Namun tetap saja para kontrabassis musik rockabilly dan bluegrass lebih menyukai dawai gut, karena lebih mudah untuk melakukan tehnik “slap” atau pukulan berlawanan pada dawai kontrabass.


Artikel Menarik Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar