3 Jul 2012

Bass Elektrik Vs Kontrabass


             Alat musik bass adalah salah satu alat musik yang memiliki peran penting dalam suatu lagu. Bukan berarti alat musik lain tidak penting, namun karena alat musik bass berfunsi sebagai rhythm section atau bagian dari ritme yang bertugas mengatur ritmik dari sebuah lagu maka keberadaannya sulit digantikan oleh alat musik lain. Walaupun alat musik bass memiliki beragam jenis bentuk dan ukuran, namun fungsinya masih tetap sama. Jenis alat musik bass antara lain bass elektrik, kontrabass, bass akustik, dan bass fretless . Perbedaan alat musik bass bisa dilihat dari segi fisik dan warna suaranya.
Alat musik bass yang paling banyak dipakai sampai saat ini adalah bass elektrik (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band), dan kontrabass (biasa dipakai untuk pertunjukan opera). Sedangkan bass fretless adalah bass tanpa pembatas pada fingerboard. Prinsip kerja bass fretless hampir sama dengan kontrabass, hanya saja bentuk dan warna suaranya menyerupai bass elektrik.
Alat musik bass biasanya hanya memiliki empat dawai, walaupun ada alat musik bass yang menggunakan lima, enam, bahkan sebelas dawai, tetapi lebih sering untuk bass elektrik. Tehnik penyetelan dawai bass sangat beragam, tergantung kepada pemain bass itu sendiri. Pada umumnya penyetelan dawai bass yang memakai empat dawai adalah "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C". Sedangkan yang memakai lima dawai umumnya "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E". Dan yang menggunakan enam dawai umumnya "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B".
Namun pada posting ini saya memilih topik perbedaan instrumen bass elektrik dengan kontrabass. Mengapa bass elektrik dengan kontrabass? Mengapa bukan bass fretless atau bass akustik? Saya memilih topik ini karena kedua instrumen tersebut adalah alat musik bass yang paling sering di gunakan untuk pertunjukan. Dan dikarenakan pula banyak masyarakat awam berpendapat bahwa tehnik memainkan kedua instrumen tersebut sama, padahal kata “sama” sangat tidak dapat digunakan untuk menggambarkan kedua instrumen tersebut. Oleh karena itu, makalah ini dijadikan pertimbangan, analisis, untuk topik yang saya pilih.
Tujuan pemilihan topik ini adalah menggambarkan kepada pembaca perbedaan instrumen bass elektrik dan kontrabass dari segi fisik, cara memainkannya, dan warna suara. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, serta memberikan analisis mengenai kedua instrumen tersebut. Dengan demikian pembaca dapat memahami secara detil perbedaan kedua-duanya.
Untuk penulisan makalah ini, saya menggunakan metode penulisan deskriptif argumentatif. Pengumpulan data berdasarkan studi pustaka dan referensi dari internet. Bagian topik dan masalah, saya menggunakan teknik analisis secara deskriptif. Masalah dijabarkan secara tertulis sehingga dapat di tarik kesimpulan pada akhir pembahasan.
Makalah ini terbagi atas tiga bagian. Bagian pendahuluan berisi latar belakang topik, tujuan pemilihan topik, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Bagian pembahasan berisi uraian yang berkaitan dengan topik. Bagian penutup berisi simpulan dan saran.


II.       INSTRUMEN BASS

A. Bass Elektrik
            Bass elektrik atau yang biasa disebut bass gitar adalah salah satu alat musik dawai yang dimainkan dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Tehnik memainkannya bisa dengan petikan, tamparan atau slapping, popping, tapping, thumping, atau dengan menggunakan alat pemetik dawai (pick).
            Kontruksi bass elektrik mengadopsi dari gitar elektrik, tetapi dengan badan yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan memakai empat, lima, atau enam dawai. Bass elektrik memiliki nada satu oktaf lebih rendah dibandingkan gitar elektrik. Namun seperti halnya gitar elektrik, bass elektrik membutuhkan amplifier untuk menghasilkan suara.
            Sejak 1950 sebagian besar bass elektrik telah menggantikan kontrabass dijenis-jenis musik moderen sebagai rhythm section. Dan seiring berjalannya waktu para bassis (pemain bass elektrik) mulai mengembangkan gaya bermain mereka, dari satu jenis musik ke jenis musik lain. Oleh karena itu bass elektrik banyak dipakai di musik rock, metal, pop, punk, country, blues, dan jazz. Bahkan dimusik seperti jazz, fusion, funk, latin, dan dalam beberapa jenis musik rock dan metal, bass elektrik dipakai sebagai instrumen solo, melenceng dari fungsi yang sebenarnya bahwa alat musik bass adalah rhythm section.
            Pada tahun 1930, Paul Tutmarc seorang pencipta dan pemusik dari Seattle, Washington, Amerika Serikat, membuat bass elektrik pertama yang menggunakan pembatas pada fingerboard dan dirancang untuk dimainkan secara horisontal. Tahun 1935 penjualan katalog untuk perusahaan Tutmarc’s Audiovox lebih menitik beratkan pada bass elektrik dengan empat dawai, memiliki badan bass yang solid, dan dengan skala 30,5 inci. Bagaimanapun juga, Tutmarc memiliki ide yang mengubah musik dunia. Pengembangan disain bass elektrik Tutmarc berlangsung hingga 1950.
            Pada tahun 1950, Leo Fender dengan bantuan karyawannya George Fullerton mengembangkan bass elektrik dan diproduksi secara massal. Pada tahun 1951 Fender Precision Bass berhasil di luncurkan, ini menjadi standar industri bass elektrik. Disain bass ini menyerupai gitar Telecaster dengan satu pickup coil sederhana. Dan pada tahun 1957, perusahan Fender berhasil mengeluarkan bass elektrik dengan dua pickup coil dan satu hambucking efek.
            Perkembangan bass elektrik sangat pesat, hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan pembuat bass elektrik mulai dari Washburn, Musicman, Ibanez, Cort, dan masih banyak lagi. Ini merupakan salah satu hal mengapa banyak bassis yang memilih untuk mendalami bass elektrik dari pada kontrabass. Selain itu bentuknya yang variatif dan lebih mudah dibawa, semakin membuat bass elektrik makin digemari.
           
           
B. Kontrabass
            Kontrabass adalah salah satu dari keluarga biola. Kontrabass memiliki nama lain seperti double bass, string bass, upright bass, standup bass, acoustic bass, contrabass violin, bass violin, bass fiddle, bull fiddle, dog house bass, contrabasso. Kontrabass adalah alat musik terbesar dan memiliki warna suara paling rendah di dalam simponi orkestra moderen. Sebenarnya nama yang umum di gunakan adalah “double bass”, itu dikarenakan kontrabass dapat mengahasilkan suara dua oktaf di bawah cello.
Saat ini kontrabass tidak hanya di gunakan untuk memainkan musik klasik, tapi telah di gunakan untuk memainkan musik seperti jazz, blues di era 1950, rock and roll, rockabilly atau psychobilly, musik tradisional country, bluegrass, dan tango. Satu kontrabass terbuat dari bermacam jenis kayu. Contohnya kayu maple untuk bagian belakang, kayu hitam untuk fingerboard, dan kayu cemara untuk bagian depan.
Seperti alat musik berdawai lainnya, kontrabass dimainkan menggunakan bow atau busur dengan cara digesekan pada dawai, juga dengan cara dipetik dawai-dawainya. Dalam musik klasik dan tango kedua cara tadi sering dipakai. Namun dalam musik jazz lebih sering hanya dengan dipetik, walaupun dalam beberapa lagu terkadang ada yang menggunakan bow. Didalam jenis musik seperti blues dan rockabilly, kontrabass hanya menggunakan tehnik petik.
Kontrabass secara umum merupakan bagian dari keluarga dawai. Kontrabass mulai digunakan di Eropa pada abad ke-15, dan disebut sebagai “bass violin”. Sebelum abad ke-20 banyak orang yang memainkan kontrabass hanya dengan tiga dawai, berlawanan dengan alat musik dawai yang memiliki lima sampai enam dawai atau keluarga biola yang memiliki empat dawai. Namun pada abad ke-16 Gasparo da Salo menciptakan kontrabass dengan enam dawai, sayangnya itu tidak bisa bertahan sampai sekarang.
Ukuran kontrabass sangat berbeda dari cello dan biola, itu bisa terlihat dari panjang kontrabass. Sebagai tambahan, biola memiliki lenkung bahu secara fisik dan kontrabass memiliki bahu mengukir dan kemiringan yang lebih dibanding biola. Sebelum dimodifikasi kontrabass memang sangat mirip dengan keluarga biola, sekarang untuk memudahkan memainkan tehnik moderen bahu kontrabass sedikit dipotong. Karena kontrabass merupakan satu-satunya alat musik dawai yang dibungkukan, maka sampai saat ini masih menjadi perdebatat mengenai keturunan dari biola.
Di era baru kontrabass, Paul Brun seorang pengamat musik internasional mengatakan bahwa kontrabass adalah bagian dari keluarga biola. Ia mengatakan seperti itu karena bagian luar kontrabass menyerupai cello dan di bagian dalam menyerupai biola.
Seseorang yang memainkan kontrabass disebut kontrabassis atau pemain kontrabass. Disebut pula kontrabass karena nadanya yang kontra atau berlawanan dengan cello, juga disebut sebagai oktaf ke-16 dari organ gereja. Terminologi nama kontrabass untuk pertunjukan klasik diangkat dari bahasa Itali “contrabbasso”.
Di musik jazz atau jenis musik lainnya di luar musik klasik kontrabass biasa disebut “upright bass” atau bass yang berdiri. Hal ini untuk membedakannya dengan bass elektrik yang biasa digunakan. Namun berbeda pada musik rakyat dan musik bluegrass, kontrabass lebih dikenal dengan sebutan “bass fiddle”. Lain pula dengan dengan masyarakat Hungaria, mereka memiliki panggilan tersendiri untuk kontrabass. Di sana kontrabass disebut “nagy bogo”  yang artinya penyiar yang besar, dikarenakan kontrabass memiliki suara yang besar.


C. Jenis Musik
            Berbicara tentang alat musik tentu tidak bisa lepas dari jenis musik atau genre. Penggunaan bass elektrik atau kontrabass memang tidak memiliki aturan pasti tentang jenis musik apa yang harus dimainkan. Namun umumnya kedua alat musik itu memiliki jenis musik yang berbeda. Bass elektrik yang menggunakan pickup dan harus memakai amplifier untuk menghasil kan suara, lebih cocok untuk musik seperti rock, metal dan pop. Hal ini didukung karena suara bass elektrik dapat diatur ketebalannya dengan mudah dan cepat. Bass elektrik juga memiliki kekurangan dari segi suara, oleh karena itu bass elektrik tidak pernah dipakai untuk simponi orkestra atau opera. Pada jenis musik ini kontrabass sangat vital perannya dan tidak bisa di gantikan oleh bass elektrik.
            Namun pada jenis musik seperti jazz, bass elektrik dan kontrabass sering dipakai. Hal ini karena musik jazz adalah salah satu jenis musik yang sangat eksperimental. Dalam musik jazz, sang bassis bebas memilih ingin memakai bass elektrik atau kontrabass, tanpa terikat dengan aturan dan sejarah perkembangan musik itu sendiri.

III.       PERBEDAAN BASS ELEKTRIK DAN KONTRABASS: SEGI FISIK, CARA MEMAINKAN DAN WARNA SUARA

A. Segi Fisik
            Ditinjau dari segi fisik, bass elektrik dan kontrabass sangatlah berbeda. Bass elektrik memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari kontrabass, dengan badan bass yang ramping namun dengan leher yang lebih panjang. Bahan bass elektrik sangat beragam walaupun secara khusus terbuat dari kayu, namun ada bahan seperti grafit dan metal. Jenis kayu yang paling umum digunakan adalah kayu adler untuk badan bass, kayu maple untuk leher, dan kayu tropis merah tua atau rosewood untuk fingerboard. Masih ada pula alternatif pemilihan bahan seperti kayu mahoni, kayu hitam atau ebony, kayu keras atau ash, dan kayu poplar. Pemilihan kayu sendiri tergantung kepada disain dan suara yang ingin dihasilkan.
Pengunaan bahan-bahan tiruan dapat dipertimbangkan dalam membuat bass elektrik dengan disain yang unik dan untuk menghasilkan bentuk badan bass yang kompleks. Biasanya bass elektrik memiliki badan yang padat, namun dapat pula dibuat berongga untuk meningkatkan resonansi suara dan mengurangi berat dari instrumen itu. Bass elektrik juga memiliki pickup khusus yang dilengkapi dengan piezoelectric atau daya magnetis yang bisa diperbesar dan diperkecil.
Ukuran bass elektrik dibedakan oleh panjang skala antara bridge hingga nut. Walaupun standar ukuran bass elektrik adalah 34 inci, namun skala dengan ukuran 30 inci seperti Hofner Violin Bass yang dipopulerkan oleh Paul McCartney (bassis grup musik The Beatles) dan ukuran 35 inci sampai 36 inci tetap ada. Ini tergantung besarnya tangan dari bassis itu sendiri. Memang dengan perbedaan skala, nada yang dihasilkan sama. Namun jika bass elektrik dengan skala lebih panjang tentunya menghasilkan tegangan dan resonansi yang berbeda pula.
Lain halnya dengan kontrabass, kontrabass memiliki kontruksi terdekat dengan biola, tetapi memiliki beberapa persamaan dengan keluarga “viola da gamba”.  Namun fingerboard kontrabass berbeda karena kontrabass memiliki fingerboard yang fretless. Dan memiliki dawai lebih sedikit di banding keluarga viola da gamba yang secara umum memiliki enam dawai.
Kontruksi yang paling jelas terlihat antara kontrabass dan keluarga  biola adalah pada bagian pegbox. Jika di biola, biola alto, maupun cello menggunakan gross pada bagian pegbox, lain halnya dengan kontrabass yang menggunakan metal pada bagian pegbox. Dan bagian bawah dari kontrabass adalah sebuah batang metal yang kemudian dihubungkan dengan endpin dan disandarkan pada lantai. Endpin pada kontrabass harus lebih besar dan kuat dibandingkan cello, karena ukuran dan berat kontrabass itu sendiri.
Palang bass dan sound post adalah kontruksi internal dari kontrabass. Bahan-bahan yang paling sering digunakan adalah kayu maple (punggung, leher, dan tulang rusuk), kayu cemara (bagian atas), kayu hitam (fingerboard, dan tailpiece). Pengecualian pada bass yang lebih murah dan menggunakan kayu lapis untuk punggung, leher, dan tulang rusuk. Walaupun sebenarnya penggunaan kayu lapis pada kontruksi kontrabass dapat berdampak buruk jika terkena panas dan kelembaban pada jangka waktu tertentu.
Semua bagian-bagian dari kontrabass terpaku bersama-sama, kecuali sound post, bridge, dan tailpiece yang posisinya ditentukan oleh tegangan dawai. Walaupun tempat sound post dapat dipindahkan saat dawai-dawai dikendurkan tegangannya, namun machine tuner dengan pegbox terikat dengan sekrup di bagian atas. Machine tuner pada kontrabass yang sangat berbeda dengan keluarga biola, membuat beberapa perancang machine tuner menjadi tidak fungsional, karena proyeksi dari sisi pegbox.

B. Cara Memainkan
            Berbeda dari segi fisik, beda pula cara memainkannya. Itulah hal yang dapat digambarkan jika membandingkan cara memainkan bass elektrik dan kontrabass. Bass elektrik dimainkan dengan horisontal, biasanya menggunakan sabuk atau strap yang digantungkan pada pundak sang bassis. Tehnik memainkan bass elektrik yang paling umum adalah dengan dipetik, namun bisa juga menggunakan tehnik picking, slapping, tapping, popping, dan thumping. Tehnik-tehnik di atas selain dipetik tidak dapat dimainkan di kotrabass.
            Selain itu penjarian antara bass elektrik dan kontrabass sedikit berbeda. Pada bass elektrik umumnya tidak menggunakan ibu jari sebagai bagian dari tehnik tangan kiri, hanya mengunakan empat jari. Berbeda dengan kontrabass yang menggunakan semua jari pada fingerboard yang sudah menyatu dengan badan bass atau posisi jari dari posisi jari 7 hingga berikutya.
            Dibandingkan dengan bass elektrik, kontrabass memang lebih sedikit memiliki tehnik bermain pada tangan kanan. Di kontrabass hanya terdapat arco (digesek dengan bow) dan pizzicato (dipetik seperti bass elektrik). Minimnya tehnik tangan kanan pada kontrabass di sebabkan karena memainkan kontrabass harus secara vertikal. Hal itu membuat tehnik seperti slapping, popping, dan tapping sulit dilakukan di kontrabass.

C. Warna Suara
            Perbandingan warna suara bass elektrik dan kontrabass sedikit berbeda, namum dapat menjadi sangat berbeda jika bass elektrik diatur dengan treble yang tinggi. Terlebih lagi jika bass elektrik disambungkan dengan efek bass. Adanya pickup dan padatnya badan bass elektrik membuat suara bass elektrik terdengar lebih moderen di banding kontrabass. Oleh karena itu suara yang dihasilkan bass elektrik sangat tergantung pada pickup dan amplifier yang digunakan.
            Jauh berbeda dengan kontrabass yang suaranya tergantung dari jenis kayu yang dipakai dan penjarian kontrabassis yang memainkannya. Karena kontrabass adalah alat musik fretless, maka saat pergeseran nada pada kontrabass jauh lebih lembut di banding bass elektrik. Selain itu tehnik menggunakan bow pada kontrabass membuat suara kontrabass lebih terdengar klasik. Kontrabass pada dasarnya memiliki suara lebih rendah dan lebih dalam dari bass elektrik.

IV.       PENUTUP

A. Simpulan
            Berdasarkan hasil uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa bass elektrik memiliki perbedaan yang sangat mendasar baik dari sejarah, segi fisik, cara memainkan, dan warna suara. Walaupun kedua alat musik itu sangat berbeda, namun memilki fungsi yang sama yaitu sebagai rhythm section. Hal ini yang membuat betapa pentingnya kedua alat musik tersebut untuk perkembangan musik, baik dari jenis musiknya maupun pengaruhnya secara universal.

B. Saran
            Dengan berkembangnya zaman, tentu membuat moderenisasi pada musik dunia. Namun dengan berkembangnya zaman bukan berarti harus ada yang hilang. Musik klasik adalah awal dari tonggak musik saat ini, oleh karena itu sejarahnya tidak boleh luntur termakan zaman, baik dari instrumennya ataupun karya-karyanya. Karena manusia yang memahami sejarah cenderung lebih menghargai masa depan.


Artikel Menarik Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar