Pernah mendengar nama ”Portsmouth Sinfonia”?? Ini adalah sebuah
orkestra yang mengklaim dirinya sebagai orkestra terburuk di dunia dan karena
memang konsep mereka bermain musik dengan cara yang unik. Di orkestra ini para
pemainnya tidak perlu mahir bermain alat musik, yang penting sudah tau cara
membunyikan nada pada instrumen tersebut. Bahkan sebagian pemainnya baru kenal
dengan alat yang mereka mainkan ketika bergabung dengan orkestra ini. Aneh bukan?? Ya, namun itu merupakan syarat
untuk bergabung dengan orkestra ini. Jika ada pemain yang sudah mahir dengan
salah satu instrumen, dia diwajibkan untuk memilih instrumen baru saat
bergabung di orkestra ini.
Portsmouth Sinfonia sendiri dibentuk oleh para pelajar Portsmouth
School of Arts pada tahun 1970 di Inggris. Di antara para pemainnya, terdapat
guru mereka Gavin Bryars. Bryars tidak tertarik untuk membentuk orkestra dengan
pemain yang sudah jadi, dia lebih tertarik untuk mengadakan pendekatan alami
dalam bermain musik daripada merekrut musisi - musisi handal. Dia juga mempersilahkan
siapapun untuk bergabung dalam orkestra ini.
Tentu dengan konsep yang terbilang unik dan konyol ini justru malah
membuat banyak orang yang tertarik dengan orkestra ini. Bahkan pemain keyboard
sebuah band rock (ROXY), Brian Eno bergabung dengan orkestra ini. Eno memainkan
klarinet pada orkestra ini. Dan dengan masuknya Eno pada orkestra ini,
sekaligus membawa berkah. Ia memproduseri album pertama dan album kedua Portsmouth
Sinfonia. Album pertamanya dengan judul “Portsmouth Sinfonia Plays The Popular
Classics” diliris pada tahun 1974 dan album kedua dengan judul “ “Hallelujah!” - The Portsmouth Sinfonia at the Royal Albert Hall” pada
tahun yang sama.
Terburuk bukan berarti bisa dianggap
remeh, terbukti orkestra ini sudah banyak diundang bermain di tempat – tempat terkemuka,
salah satunya di Royal Albert Hall dan sukses menjual ribuan tiket. Namun
seiring berjalannya waktu dan latihan – latihan yang dilakukan Portsmouth Sinfonia
tentu membuat kemampuan musikalitas setiap pemainnya meninggkat. Dan pada tahu
1979 menjadi tahun terakhir dimana orkestra ini tampil didepan publik walaupun
hingga saat ini belum ada yang menyatakan kalau Portsmouth Sinfonia secara
resmi bubar.
Keluarnya tiga album Portsmouth
Sinfonia yaitu 20 Classic Rock Classics (1980), "Classical Muddly"
/ "Hallelujah Chorus" (single, Springtime Records 1981 - UK
#38), Dead Parrot Society (compilation
album, 1993) masih menunjukan eksistensi mereka di dunia musik.
Hanya saja saat kita belum bisa melihat pertunjukan mereka secara langsung.
Mungkin dengan alasan kalau saat ini Portsmouth Sinfonia sudah tidak semenarik
dulu lantaran tingkat musikalitas mereka yang jauh meningkat. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar